BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Tumbuhan
yang jelas berbatang dan tidak berbatang
Menurut
Gembong T. (1985), batang (caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat
penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan,
batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Berdasarkan penampakan
batang, tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Tumbuhan
yang tidak berbatang (planta acaulis). Sebenarnya tidak ada tumbuhan yang tidak
berbatang, hanya tampaknya saja yang tidak ada. Hal ini disebabkan karena
batang amat pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas
akarnya dan tersusun rapat satu sama lain yang disebut roset (rosula).
b. Tumbuhan
yang jelas berbatang. Tumbuh-tumbuhan dalam kelompok ini sangat jelas
memperlihatkan batangnya. Batang mempunyai sifat-sifat antara lain basah
(herbaceus), berkayu (lignosus), batang rumput (calmus), dan batang mendong
(calamus).
2.
Opuntia sp (kaktus)
a.
Morfologi
Opuntia sp
atau kaktus merupakan salah satu jenis tumbuhan yang memiliki sifat batang
basah (herbaceus), bentuk batang pada kaktus yaitu pipih (cladodium) karena
batangnya melebar menyerupai daun, sifat permukaan batangnya yaitu berduri
(spinosus), arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus), dan percabangan batang
simpodial (Anonim, 2011).
b.
Klasifikasi
Menurut Plantamor
(2011), klasifikasi
dari tanaman kaktus adalah sebagai berikut :
Ø Kingdom : Plantae
Ø Divisi : Spermatophyta
Ø Kelas : Dicotyledoneae
Ø Ordo : Caryophyllales
Ø Spesies : Opuntia sp.
c.
Ekologi
Kaktus
merupakan salah satu jenis tumbuhan yang sangat toleran terhadap iklim kering
dan tanah yang kandungan zat haranya hanya 15 %. Dapat hidup pada ketinggian
1200 m diatas permukaan laut, dengan suhu berkisar 16 0C- 34 0C,
dan menyukai tanah dengan kelembaban 30-90 % serta curah hujan berkisar 60 mm3
– 90 mm3 per tahun, dengan pH 7. Daerah penyebarannya meliputi
semua benua terkecuali di kutub karena iklim yang sangat dingin sehingga tidak
memungkinkan untuk hidup (Anonim, 2011).
d.
Nilai
Medis
Kaktus
merupakan salah satu jenis tumbuhan yang batang dan buahnya kaya akan gizi
serta dapat meningkatkan taraf kesehatan dan batangnya juga digunakan sebagai
obat hepatitis, tanaman kaktus mengandung karbohidrat, kalium, fospor, serta
vitamin B dan C (Anonim, 2011).
e.
Nilai
Komersial
Kaktus merupakan
salah satu jenis tumbuhan yang dapat diolah menjadi berbagai macam kebutuhan
makanan. Batang dan buah tumbuhan kaktus kaya akan gizi dan sari buah, rasanya
manis dan segar. Sari buah dapat dikonsumsi sebagai pangan alternatif yang kaya
akan gizi. Batang kaktus kaya akan sari buah yang dapat dibuat es krim. Buahnya
dapat dijadikan untuk membuat selai,
jely, dan pengental makanan dengan harga Rp 7800 per bungkus.
3. Vanilla planifolia (vanili)
a.
Morfologi
Vanilla planifolia
(vanili) merupakan tumbuhan jelas berbatang. Adapun sifat batangnya basah
(herbaceus), bentuk batangnya bulat (teres), permukaan batang pada tumbuhan vanili
yaitu licin (laevis), sedangkan percabangan batangnya adalah monopodial semu
karena daun duduk langsung pada batang pokok, dan arah tumbuh batangnya yaitu
memanjat (scandens) karena batang tumbuh ke atas menggunakan akar penunjang
yaitu akar pembelit.
b.
Klasifikasi
Menurut
Plantamor (2011), Vanili planifolia
mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Ø Kingdom : Plantae
Ø Divisi :
Spermatophyta
Ø Kelas : Monocotyledoneae
Ø Ordo : Orchidales
Ø Genus
: Vanilla
Ø Spesies : Vanilla planifolia A.
c.
Ekologi
Vanili
berasal dari Meksiko dan kemudian tersebar ke Eropa, Amerika, serta Indonesia.
Vanili merupakan tanaman yang sangat menyukai daerah yang beriklim tropis.
Dapat tumbuh pada ketinggian 700 m diatas permukaan laut dengan tingkatan curah
hujan 1200-2800 mm3 per tahun. Tanaman vanili dapat hidup pada
daerah dengan kelembaban sekitar 65-75%, dengan suhu rata-rata 20 -30 0C
dan dapat tumbuh pada berbagai jenis media seperti tanah, pasir, batuan, dan bisa
juga pada pakis yaitu sebagai parasit. Vanili dapat tumbuh dengan baik pada
tanah yang pH nya 5,5-7 (Anonim, 2011).
d.
Nilai
Medis
Vanili
(Vanilla planifolia) memiliki
kegunaan dalam bidang kesehatan yaitu pada bagian daun, karena daun vanili
dapat dijadikan sebagai obat demam, obat pusing, menjaga kekebalan tubuh dan
dapat digunakan untuk aroma terapi. Sedangkan buah, batang, dan daun vanili
memiliki kandungan kimia yaitu saponin dan polifenol.
e.
Nilai
Komersial
Vanilla
planifolia merupakan tanaman
penghasil bubuk vanili yang biasanya dijadikan pengharum masakan. Bubuk ini
dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Vanili juga dapat dijadikan
bahan pembuat kosmetik. Dipasaran, vanili ini terbilang cukup mahal karena
nilai jual ekspor yang cukup tinggi yaitu sekitar Rp 250.000/bks dengan ukuran
tiap 25 gram (Anonim,2011)
4.
Passiflora
quadrangularis (markisa)
a.
Morfologi
Passiflora quadrangularis
merupakan tanaman yang jelas berbatang. Adapun sifat batangnya yaitu basah
(herbaceus) karena batangnya lunak dan berair, bentuk batang segi empat
(quadrangularis), permukaan batang bersayap (alatus), arah tumbuh batang
memanjat (scandens) yaitu dengan akar pembelit, percabangan batangnya yaitu
simpodial karena tidak dapat dibedakan antara batang pokok dengan cabangnya.
Tanaman markisa termasuk dalam tumbuhan anula yaitu tumbuhan yang umurnya
kurang dari satu tahun (Gembong, 1989).
b.
Klasifikasi
Menurut
Plantamor (2011), tanaman Passiflora quadrangularis memiliki tingkatan klasifikasi sebagai
berikut :
Ø
Kingdom : Plantae
Ø
Divisi :
Spermatophyta
Ø
Kelas : Dicotyledoneae
Ø
Ordo : Violales
Ø
Spesies : Passiflora quadrangularis L.
c.
Ekologi
Passiflora
quadrangularis (markisa) dapat tumbuh di daerah mana
saja,
asalkan terkena sinar matahari dan dengan suhu berkisar antara 12 – 150C.
Tanaman markisa dapat hidup pada ketinggian 500-1700 m diatas permukaan laut.
Sedangkan curah hujan yang diperlukan berkisar 2000 – 3000 mm3
/tahun. Tumbuhan markisa biasa ditemukan dengan tumbuhan herba dan semak
lainnya dikebun, sawah yang kering dan hutan. Kelembaban yang dibutuhkan adalah sekitar 60 -75 % (Anonim, 2011).
d. Nilai medis
Passiflora
quadrangularis mempunyai manfaat dibidang
kesehatan. Tumbuhan markisa sering digunakan sebagai obat hipertensi, kencing
berlemak dan daunnya digunakan untuk mengobati penyakit kulit seperti koreng,
borok, radang kelenjar getah bening leher, dan sulit tidur (insomnia). Markisa
memiliki kandungan kimia pada buah, daun, dan biji yang mengandung asam
hidrosianat dan laktone (Anonim,
2011).
e.
Nilai komersial
Passiflora
quadrangularis digunakan
untuk melindungi tanah dari erosi yang berlebihan. Selain, buahnya dapat
dimakan, dibuat jus dan lain-lain , namun tetap saja harga jual markisa
berkisar Rp. 5.000 – Rp. 8.000 perbiji atau kg (Anonim 2011).
5.
Solanum tuberosum (kentang)
a.
Morfologi
Kentang
merupakan tumbuhan yang jelas berbatang, dengan sifat batang basah (herbaceus) dan arah tumbuh batang
merayap (repens), dengan percabangan batang
monopodial, bentuk batang bulat (teres)
serta sifat permukaan batangnya yaitu berambut (pilosus). Akar pada tumbuhan kentang yaitu
berakar serabut, dan tumbuh di sekitar umbi (Anonim, 2011).
b.
Klasifikasi
Menurut
Plantamor (2011), klasifikasi dari Solanum
tuberosum adalah sebagai berikut :
Ø Kingdom : Plantae
Ø Divisi : Spermatophyta
Ø Kelas : Monocotyledoneae
Ø Ordo : Solanales
Ø Family : Solanaceae
Ø Genus : Solanum
Ø Spesies : Solanum
tuberosum
c.
Ekologi
Tanaman kentang
berasal dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana
sejak ± 6000 tahun silam. Tanaman kentang merupakan herba
(tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Kentang
tumbuh di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari penuh atau yang sedikit
terlindung dan curah hujan yang diperlukan berkisar 2000 – 3000 mm3
/tahun. Kentang menyukai tanah yang lembab dan gembur, tetapi tidak suka tanah
yang becek. Kadar pH yang dibutuhkan tanaman kentang sekitar 5,3 – 6,7 serta suhu
lingkungan berkisar 10-23 oC. Tumbuh subur di daerah dengan
ketinggian 700-1.500 m di atas permukaan laut, dengan kelembaban 70 – 87%. Di
Indonesia, kentang mula-mula banyak ditemukan tumbuh di daerah Jawa Tengah,
tetapi sekarang sudah di budidayakan
di berbagai daerah (Anonim, 2011).
d.
Nilai
medis
Kentang mengandung banyak pati, vitamin A, B1, B2, C, dan K,
dan beberapa mineral, terutama kalium, dan sangat rendah kalori. Kentang sering
digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit, panu, koreng, masuk angin, perut
tidak enak, kurang nafsu makan, gangguan pernafasan (bronchial catarrh) pada
anak-anak, juga untuk stimulansia aromatikum (Anonim, 2011).
e.
Nilai
komersial
Rimpang kentang biasanya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari antara lain sebagai bahan sayur-sayuran dalam resep masakan
Indonesia. Sehingga kentang banyak ditemukan dipasar-pasar tradisional dengan
harga rata-rata Rp 10.000 /kg. Selain rimpangnya, batang yang sangat muda (umbut) dan tunas
atau kuncup bunga dapat dimakan sebagai lalap atau sayur setelah direbus atau
dikukus terlebih dahulu. Daunnya
diinfus kemudian digunakan sebagai stimulansia, dan campuran air mandi untuk
pembersih badan setelah melahirkan dan meredakan rasa sakit pada rematik
(Anonim, 2011).
6.
Carica papaya
(pepaya)
a.
Morfologi
Carica papaya
atau pepaya merupakan tumbuhan yang jelas berbatang. Pepaya memiliki sifat
batang yang basah (herbaceus) serta memperlihatkan bekas-bekas daun. Bentuk
batangnya yaitu bulat (teres), arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus), dan
percabangan batangnya monopodial semu karena duduk daun langsung duduk pada
batangnya (Gembong, 1989).
b.
Klasifikasi
Menurut Plantamor
(2011), klasifikasi dari tanaman pepaya adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Violales
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
c.
Ekologi
Tanaman carica papaya dapat
tumbuh didaerah yang beriklim tropis dan subtropis dengan ketinggian antara 1 –
1000 m di atas permukaan laut. Curah hujan yang diperlukan oleh tanaman pepaya
berkisar antara 1000 – 2000 mm3/tahun. Suhu udara yang optimal agar
tanaman pepaya dapat tumbuh dengan baik sekitar 22 – 27 0C serta
kelembaban tanah yang cocok yaitu sekitar 40 % dengan keadaan tanah yang gembur
dan subur serta mengandung humus. Tingkat pH tanah yang diperlukan adalah 5,8 –
7 (Anonim, 2011).
d.
Nilai medis
Tanaman pepaya (Carica papaya) memiliki nilai medis
antara lain, daunnya digunakan untuk mengobati penyakit malaria dan penambah
nafsu makan. Akar dan bijinya berkhasiat sebagai obat cacing, sedangkan getah
buahnya berkhasiat sebagai obat pencernaan, buahnya juga sangat cocok untuk
dikonsumsi oleh para wanita karena dapat menghaluskan kulit. Daun, akar, buah
dan batang pepaya mengandung alkaloida, saponin, flavonida, polifernol dan
mengandung banyak vitamin C dan E yang berfungsi untuk menekan radikal bebas
didalam tubuh.
e.
Nilai komersial
Tanaman Carica papaya memiliki nilai ekonomis
yang tinggi jika ditinjau dari setiap bagiannya. Daunnya banyak dijual di
pasaran dan dapat digunakan sebagai sayuran. Batangnya dimanfaatkan sebagai
pakan ternak dan kuntum bunganya dibuat sebagai sayur lodeh serta buahnya dapat
dikonsumsi secara langsung. Pepaya memiliki getah yang dapat digunakan sebagai
penjernih dan penambah cita rasa pada minuman bir, sehingga dibutuhkan oleh
industri minuman. Pepaya dipasaran biasanya dijual dengan harga sekitar
Rp.3500/buah (Anonim, 2011).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ilmu
tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat,
sehingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu
tumbuhan saja, kini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah
berdiri sendiri adalah morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan yang mempelajari
bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat perkembangannya
sehingga dipisahkan menjadi morfologi
luar atau morfologi saja dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan.
Batang
merupakan bagian dari tumbuhan yang sangat penting. Batang dapat disamakan
dengan sumbu tubuh dari tumbuhan. Adapun fungsi dari batang diantaranya yaitu
membentuk daun, mengantarnya kearah matahari, mengangkut air dan garam-garam
yang terlarut menuju ke daun, serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun dan
juga merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan.
Sebagai
bagian dari tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk mendukung
bagian-bagian tumbuhan yang terdapat di atas tanah yaitu daun-daun dan buah
dengan percabangannya yang memperluas bidang asimilasi serta menempatkan
bagian-bagian tumbuhan pada posisi yang paling menguntungkan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum morfologi batang ini
yaitu untuk mempelajari bermacam-macam bentuk batang serta metamorfosisnya pada
tumbuhan.
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan tempat
Adapun waktu dan tempat kami melaksanakan praktikum yaitu :
Hari / tanggal :
Sabtu, 09 April 2011
Pukul :
13.00 – 17.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biodiversity
FMIPA UNTAD
B. Alat dan bahan
Adapun alat dan
bahannya adalah sabagai berikut:
1.
Buku gambar
2.
Alat tulis
menulis
3.
Batang Cyperus rotundus
4.
Batang Passiflora quadrangularis
5.
Batang Allium cepa
6.
Batang Languas golanga
7.
Batang Solanum tuberosum
8.
Batang Nicotiana tabacum
9.
Batang Ipomoea aquatica
10.
Batang Clitoria ternatea
11.
Batang Cucurbita muscata
12.
Batang Helianthus annus
13.
Batang Saccharum officinarum
14.
Batang Carica papaya
15.
Batang Psidium guajava
16.
Batang Opuntia sp.
17.
Batang Piper bettle
18.
Batang Vanilla planifolia
19.
Batang Bougainvillea spectabillis
20.
Batang Imperata cilindricha
C. Prosedur kerja
Adapun
prosedur kerja dari praktikum ini yaitu :
1. Menulis
nama spesies dan family tumbuhan tersebut.
2. Menggambar
dan memberi keterangan bagian-bagiannya.
3. Menentukan
sifat-sifat batang :
§
Basah
(herbaceus)
§
Berkayu (lignosus)
§
Rumput (calmus)
§
Mendong
(calamus)
4. Menentukan
bentuk batang :
§
Bulat (teres)
§
Bersegi
(angularis)
§
Pipih
5. Menentukan
sifat permukaan batang :
§
Licin (laevis)
§
Berambut
(pilosus)
§
Beralur
(sulcatus)
§
Berusuk
(costatus)
§
Bersayap
(alatus)
§
Berduri
(spinosus)
§
Memperlihatkan
bekas-bekas daun dan daun penumpu
6. Menentukan
arah tumbuh batang :
§
Tegak lurus
(erectus)
§
Menggantung
(dependens/pendulus)
§
Berbaring
(humifusus)
§
Menjalar/merayap
(repens)
§
Mengangguk
(nutans)
§
Memanjat
(scandens)
§
Membelit
(volubilis)
7. Menentukan
percabangan batang :
§
Monopodial
§
Monopodial semu
§
Simpodial
§
Dikotom
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
pengamatan
Gambar
|
Keterangan
|
Famili : Passifloraceae
Markisa
(Passiflora quadrangularis)
|
Ø
Sifat batang :
herbaceus (basah)
Ø
Bentuk batang :
segi
empat (quadrangularis)
Ø
Permukaan batang :
bersayap
(alatus)
Ø
Arah tumbuh batang :
scandens (memanjat) dengan akar
pembelit
Ø
Percabangan batang :
simpodial
kesimpulan
: tumbuhan yang jelas berbatang
|
Famili : Solanaceae
Kentang
(Solanum tuberosum)
|
Ø
Sifat batang :
herbaceus (basah)
Ø
Bentuk batang :
teres (bulat)
Ø
Permukaan batang :
pilosus
(berambut)
Ø
Arah tumbuh batang :
repens (merayap)
Ø Percabangan
batang :
monopodial semu
kesimpulan
: tumbuhan yang jelas berbatang
|
Gambar
|
Keterangan
|
Famili : Cactaceae
kaktus
(Opuntia
sp.)
|
Ø Sifat
batang :
herbaceus (basah)
Ø
Bentuk batang :
cladodium (pipih)
Ø
Permukaan batang :
spinosus (berduri)
Ø
Arah tumbuh batang :
erectus (tegak lurus)
Ø
Percabangan batang :
simpodial
kesimpulan : tumbuhan yang jelas
berbatang
|
Famili : Caricaceae
pepaya
(Carica papaya)
|
Ø Sifat
batang :
herbaceus (basah)
Ø
Bentuk batang :
teres (bulat)
Ø
Permukaan batang :
pilosus (berambut)
Ø
Arah tumbuh batang :
erectus (tegak lurus)
Ø
Percabangan batang :
monopodial
kesimpulan : tumbuhan yang jelas
berbatang
|
Gambar
|
Keterangan
|
Famili : Orchidaceae
vanili
Vanilla
planifolia
|
Ø
Sifat batang :
herbaceus (basah)
Ø Bentuk
batang :
teres (bulat)
Ø Permukaan
batang :
laevis (licin)
Ø Arah tumbuh
batang :
scandens
(memanjat) dengan akar pembelit
Ø Percabangan
batang :
monopodial
semu
kesimpulan
: tumbuhan yang jelas berbatang
|
B.
Pembahasan
a.
Markisa
(Passiflora quadrangularis)
Passiflora quadrangularis
merupakan tanaman yang jelas berbatang (planta caulis). Adapun sifat batangnya
yaitu basah (herbaceus), karena batangnya lunak dan berair, bentuk batang segi
empat (quadrangularis), permukaan batang bersayap (alatus), arah tumbuh batang
memanjat (scandens), karena batangnya tumbuh ke atas dengan menggunakan
penunjang berupa akar pembelit. Percabangan batangnya yaitu simpodial, karena
tidak dapat dibedakan antara batang pokok dengan cabangnya. Tanaman markisa termasuk
dalam tumbuhan anula yaitu tumbuhan yang umurnya kurang dari satu tahun.
b.
Kentang
(Solanum tuberosum)
Solanum
tuberosum merupakan tanaman yang jelas berbatang (planta
caulis). Memiliki sifat batang yang herbaceus (basah), karena batangnya lunak
dan berair. Bentuk batangnya bulat (teres) dengan permukaan batang yang pilosus
(berambut). Arah tumbuh batangnya menjalar (repens), karena batangnya berbaring
dan dari buku-buku batangnya keluar akar. Percabangan batangnya yaitu simpodial,
karena batang pokoknya sulit untuk ditentukan yang disebabkan batang pokoknya
menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya
dibandingkan dengan cabang-cabangnya.
c.
Vanilli
(Vanilla planifolia)
Vanilla
planifolia merupakan tumbuhan yang jelas berbatang (planta
caulis). Vanilli memiliki helaian daun (lamina), batang (caulis), dan akar
sejati. Pada batang vanilli dapat kita jumpai bentuk batang yang bulat (teres)
dengan permukaannya yang licin (laevis). Hal ini terlihat jelas dengan warna
batang vanilli yang berwarna hijau. Sifat batang vanilli yaitu basah (herbaceus).
Arah tumbuh batang pada tumbuhan vanilli yaitu memanjat (scandens) dengan menggunakan
akar pembelit, serta memiliki percabangan batang yang simpodial. Vanilli termasuk
dalam famili Orchidaceae.
d.
Kaktus
(Opuntia sp.)
Opuntia
sp
atau kaktus merupakan salah satu jenis tumbuhan yang jelas berbatang. Kaktus memiliki
sifat batang yang basah (herbaceus) karena batangnya sedikit lunak dan berair.
Bentuk batang pada kaktus yaitu pipih (cladodium) karena batangnya melebar
menyerupai daun dan tumbuh terus mengadakan percabangan, sifat permukaan
batangnya yaitu berduri (spinosus), sedangkan arah tumbuh batangnya tegak lurus
(erectus). Kaktus memiliki percabangan batang yang simpodial, karena pada
percabangannya memiliki ukuran yang sama dengan batang pokoknya.
e.
Pepaya
(Carica papaya)
Carica papaya
atau pepaya merupakan tumbuhan yang jelas berbatang. Pepaya memiliki sifat
batang yang basah (herbaceus) karena batangnya lunak dan berair, serta
memperlihatkan bekas-bekas daun. Bentuk batangnya yaitu bulat (teres),
sedangkan arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus). Pepaya memiliki
percabangan batang yang monopodial semu karena duduk daun langsung duduk pada
batangnya dan batang pokonya dapat dibedakan dengan jelas.
LEMBAR
ASISTENSI
NAMA : RAHMANSYAH
NO. STAMBUK :
G 401 10 001
KELOMPOK :
I (SATU)
ASISTEN :
SLAMET IFANDI
No.
|
Hari/
Tanggal
|
Perbaikan
|
Paraf
|
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan yang kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Batang merupakan
bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, mengingat tempat serta kedudukan
batang pada tumbuhan dapat disamakan dengan sumbuh tumbuhan.
2.
Setiap tumbuhan
memiliki bentuk batang yang berbeda – beda antara lain bentuk batang yang bulat
(teres), bersegi (angularis), dan pipih, yang dapat disesuaikan dengan fungsi
batang tersebut terhadap tumbuhan.
3.
Fungsi batang
bagi tumbuhan yaitu sebaga penyokong tumbuhan, isebagai jalan pengangkutan air
dan zat – zat hasil fotosintesis, sebagai tempat respirasi, selain itu juga
dapat menjadi tempat penimbunan cadangan makanan bagi tumbuhan.
B.
Saran
Saya
selaku praktikan berharap kepada asisten agar dapat membantu praktikannya dalam
kegiatan praktikum sehingga dapat menghindari kesalahan dalam kegiatan
praktikum. Selain itu, saya berharap agar kegiatan praktikum dapat dilaksanakan
tepat pada waktu yang telah ditentukan agar praktikan dapat menyelesaikan
segala tugas yang diberikan didalam laboratorium.
DAFTAR
PUSTAKA
Plantamor, 2011,(Opuntia sp.) (online)
http://www.Plantamor.com/index.php?plant=225, Diakses pada
tanggal 11 April 2011.
Plantamor, 2011, (Carica papaya) (online)
http://www.Plantamor.com/index.php?plant=225, Diakses pada
tanggal 11 April 2011
Plantamor, 2011, (vanilla planifolia) (online)
http://www.Plantamor.com/index.php?plant=225, Diakses pada
tanggal 11 April 2011.
Plantamor, 2011, (Passiflora quadrangularis)
(online)
http://www.Plantamor.com/index.php?plant=225, Diakses pada
tanggal 11 April.
Plantamor, 2011, (Solanum tuberosum) (online)
http://www.Plantamor.com/index.php?plant=225, Diakses pada
tanggal 11 April 2011.
Tjitrosoepomo,
Gombang. 1895. Morfologi Tumbuhan.
Cetakan kedua.
Yogyakarta: Gajah Mada University.
trimakasih atas contoh laporan yg anda buat, ini sungguh bermanfaat mas bro. buat referensi
BalasHapusjhhhhhhh Betull (Y)
BalasHapus