PERCOBAAN
I
KARBOHIDRAT
I.
Tujuan
Percobaan
1. Menghitung
dan mengetahui rendamen amilum yang terdapat pada umbi-umbian
2. Untuk
mengidentifikasi amilum yang diperoleh.
II.
Tinjauan
Pustaka
Karbiohidrat
berfungsi sebagai penyedia energi yang utama. Protein dan lemak berperan
sebagai sumber energi bagi tubuh kita, tetapi karena sebagian besar makanan
kita terdiri dari karbohidrat, makan karbohidrat yang terutama sebagai sumber
energi tubuh. Amilum atau pati, sellulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan
glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yag penting dalam kehidupan
manusia. Karbohidrat berasal dari bahasa karbon dan hidrat sehingga disebut
hidrat dan karbon. Karbohidrat memiliki rumus umum Cn(H2O)n
yang pada umunya harga n = m. Karbohidrat merupakan kelompok besar senyawa
polihidroksi aldehid dan polihidrosi keton atau senyawa-senyawa yang dapat
diihidrolisis menjadi polihidroksi aldehida dan polihidroksi keton (Wahyudi,
2008)
Menurut Aryulina (2003), di alam
karbohidrat merupakan hasil fotosintesis dari karbon dioksida (CO2)
dan uap air (H2O) dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun
(klorofil) melalui proses fotosintesis. Karbohidrat merupakan senyawa
polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton yang berfungsi sebagai sumber
energi bagi organisme heterotrof (makhluk hidup yang memiliki sumber energi
dari senyawa organik yang terdapat pada lingkungannya). Karbohidrat merupakan
suatu molekul yang tersusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O). Dari gugus gula penyusunya, karbohidrat dapat dibagi menjadi 3 golongan
yaitu :
1. Monosakarida
(C6H12O6) merupakan karbohidrat yang terdiri
dari satu gugus gula (glukosa). Monosakarida memiliki rasa manis dan mudah
larut dalam air. Contohnya adalah heksosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, dan
manosa.
2. Disakarida
(C12H22O11)n adalah karbihidrat
yang terdiri dari dua gugus gula. Disakarida juga memilikirasa manis dan mudah
larut dalam air. Contohnya adalah laktosa (gabungan antara glukosa dan
galaktosa), sukrosa (gabungan antara glukosa dan fruktosa), dan maltosa
(gabungan antara dua glukosa).
3. Polisaka
rida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula. Polisakarida
biasanya tidak berasa dan sukar larut dalam air. Contohnya adalah amilum yang
tersusun dari 12-16 gugus gula, dan selulosa, pektin, lignin, serat kitin yang
tersusun dari ratusan hingga ribuan gugus gula dengan tambahan senyawa lain.
Karbohidrat adalah senyawa
polihidroksi aldehid yang merupakan polimer dari monosakarida dengan rumus
molekul Cn(H2O)n. Di alam karbohidrat merupakan
hasil sintesis dari molekul CO2 dan H2O dengan bantuan
sinar matahari dan zat hijau daun yang disebut dengan proses fotosintesis.
Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi makhluk hidup. Ada tiga bentuk
senyawa karbohidrat yang terpenting yaitu : amilum / pati, selulosa, dan
glikogen (Tim dosen kimia, 2011).
Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagi aldehid atau keton), dan banyak gugus
hidroksi lainnya. Pada awalnya istilah karbohidrat digunakan untuk golongan
senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu
senyawa-senyawa yang atom karbonya tampak terhidrasi oleh molekul air, namun
demikian terdapat pula karbohidrat yang tdak memiliki rumus demikian dan
adapula yang mengandung nitrogen, fosfor atau sulfat. Banyak molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang
disebut monosakarida, misalnya glukosa, glaktosa dan fruktosa, banyak
karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang disebut
polisakarida, misalnya pati dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
juga terdapat disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan olisakarida
(rangkaian beberapa monosakarida0 (Anonim, 2011).
III.
Metodologi
3.1.
Alat
1. Neraca
ohaus
2. Gelas
ukur 100 mL
3. Gelas
kimia 100 mL
4. Batang
pengaduk
5. Pisau
6. Kaca
arloji
7. Parutan
8. Sendok
9. Oven
10. Pipet
tetes
11. Kain
saring
12. Neraca
analitik
3.2.
Bahan
1. Jagung
2. Sagu
3. Kentang
4. Ubi
kayu
5. Aquadest
6. Larutan
iodium 1 %
3.3.
Prosedur
Kerja
a.
Pemisahan amilum
(pati)
1. Menimbang
125 gr bahan yang telah dihancurkan dengan
menggunakan parutan.
2.
Memasukkan bahan
yang telah di hancurkan ke dalam 500 ml gelas kimia, kemudian menambahkan
dengan air sebanyak 100 ml dan dihomogenisasikan dengan cara mengaduk cara baik,
seanjutnya melakukan penyaringan dengan menggunakan kain saring.
3.
Mendiamkan filtrat
yang diperoleh dari hasil penyaringan untuk beberapa saat sampai patinya
mengendap (larutan pada bagian atasnya mulai jernih.
4.
Memisahkan
endapan dan filtrat dengan cara dekantasi.
5.
Menambahkan
endapan yang diperoleh dengan air kemudian mengaduknya setelah itu didekantasi
kembali (sebanak 3 kali).
6.
Memindahkan
endapan pada kaca arloji yang sbelumnya telah diketahui beratnya.
7.
Mengeringkan
endapan yang ada pada kaca arloji di dalam oven dengan suhu 105°C sampai
menjadi kering.
8.
Menimbang kaca
aroji dan menghitung rendemen dari pati yang diperoleh
9.
Menghitung
rendemen menggunakan rumus
% Rendemen =
x 100%
a =
Berat sampel dalam bahan
b = Berat kaca
arloji kosong
c = Berat kaca
arloji berisi
b. Uji amilum
1.
Endapan yang
diperoleh dari percobaan I, ditetesi dengan larutan iodium 1 %.
2.
Mengamati
perubahan warna yang terjadi.
IV.
Hasil
Pengamatan
No.
|
Sampel
|
Berat (gr)
|
Warna
|
||
a
|
b
|
c
|
|||
1
|
Sagu
|
125
|
23,87
|
42,72
|
Biru
|
2
|
Ubi
kayu
|
125
|
24,42
|
28,65
|
Ungu
|
3
|
Jagung
|
125
|
23,86
|
24,89
|
Ungu
tua
|
4
|
Kentag
|
125
|
23,82
|
29
|
Ungu
muda
|
V.
analisis
data
Rumus
:
% rendemen =
x 100
%
a. Sagu
%
rendemen =
x
100 %
=
15,08 %
b. Ubi
kayu
% rendemen =
x
100 %
= 3,38 %
c. Jagung
% rendemen =
x
100 %
= 0,82
%
d. Kentang
%
rendemen =
x
100 %
= 3,71 %
VI.
Pembahasan
Karbohidrat
adalah golongan senyawa organik yang paling melimpah di bumi, karbohidrat
merupakan polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan
senyawa bila dihidrolisis. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
makhluk hidup terutama sebagai bahan makanan (misalnya glukosa), cadangan
makanan (misalnya pati pada hewan dan jamur). Karbohidrat diperoleh dari proses
fotosintesis dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dari tumbuhan, yaitu
dengan cara mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat. Kadar
karbohidrat pada setiap bahan berbeda-beda. Untuk itulah, dalam percobaan kali
ini kami ingin mengetahui banyaknya kandungan yang terdapat dalam beberapa
umbi-umbian seperti ubi kayu, kentang, sagu, dan jagung.
Pada
perlakuan pertama, yaitu menghaluskan semua sampel/bahan dengan menggunakan
parutan. Tujuan dari pemarutan adalah untuk memperhalus daerah serap air pada
permukaan sampel, serta untuk mempermudah proses hidrolisis oleh air sehingga
amilum mudah didapatkan. Setelah itu, menghancurkan sampel serta menambahkan
air, tujuannya untuk melarutkan semua sampel, sehingga mempermudah dalam proses
pengendapan, kemudian dilakukan pengadukan untuk menghomogenisasi bahan yang
bertujuan agar air dan bahan dapat tercampur rata sehingga mudah untuk
disaring. Selanjutnya mengedapkan sampel dengan cara mendiamkan selama beberapa
menit (proses dekantasi). Dekantasi ini bertujuan untuk memisahkan antara
endapan dan filtratnya dari rendemen yang diperoleh. Endapan yang diperoleh
ditambahkan dengan air dan didiamkan untuk memperoleh endapan, hal tersebut
dilakukan sebanyak tiga kali. Selanjutnya memindahkan endapanmasing-masing
sampel pada kaca arloji yang telah
diketahui beratnya.
Endapan
yang diperoleh dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C, pemanasan ini dilakukan dengan
tujuan untuk memisahkan endapan dari
molekul-molekul air sehingga diperoleh berat murni. Dari keempat sampel yang
paling sedikit mengandung pati adalah jagung 1,03 gr dan yang paling banyak
adalah sagu 18,85 gr, sedangkan ubi kayu dan kentang masing-masing adalah 4,23
gr dan 4,64 gr. Jagung yang memiliki kandungan pati yang cukup sedikit
disebabkan karena kurangnya kehati-hatian pada saat melakukan dekantasi.
Adapun
hasil % rendamen yang diperoleh dari tiap-tiap sampel adalah untuk sagu 15,08
%, ubi kayu 3,38 %, jagung 0,82 % dan kentang 3,71 %. Dari hasil tersebut dapat
diketahuai bahwa %rendemen amilum yang terkandung dalam umbi-umbin
berbeda-beda. Hasil yang diperoleh dari perlakuan tersebut tidak sesuai dengan
literatur. Dimana dalam literatur, menurut Anonim (2009), % rendemen sagu
adalah 59,8 %, ubi kayu 10,33 %, jagung 60,65 % dan kentang 5,97 %. Hal
tersebut disebabkan karena proses dekantasi tidak sempurna, pada saat melakukan
dekantasi banyak endapan yang ikut terbawa oleh filtrat sehingga mengakibatkan
berat % rendemen dari masing-masing bahan berkurang.
Untuk
pengujian amilum digunakan larutan iodium 1 %, hal tersebut dilakukan untuk
melihat apakah sampel tersebut mengandung amilum atau tidak, yang ditandai
dengan perubahan warna. Berdasarkan uji iodium, reaksi antara amilum dengan
iodium dapat menghasilkan atau membentuk senyawa kompleks berwarna biru tua
atau ungu, dimana warna tersebut disebabkan oleh molekul amilosa yang membentuk
senyawa. Perubahan warna yang diperoleh dari tiap-tiap sampel adalah untuk sagu
berwarna biru, ubi kayu berwarna ungu, jagung berwarna ungu tua dan kentang berwarna
ungu mudah.
VII.
Penutup
7.1. Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :
1. Hasil
% rendamen dari keempat sampel yang diperoleh yaitu pada ubi kayu 3,38 %, pada
kentang 3,71 %, pada sagu 15,08 %, dan pada jagung 0,82 %. Dengan demikian
kadar amilum yang paling besar dari keempat bahan adalah rendemen sagu.
2. Semakin
banyak rendamen yang diperoleh dari proses dekantasi maka semakin tinggi kadar
rendemen amilum yang diperoleh, begitu sebaliknya.
3. Untuk
mengidenttifikasi amilum yang diperoleh dapat dilakukan dengan cara menambahkan
dengan larutan iodium, yang ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru
tua atau ungu.
7.2. Saran
Sebaiknya
bahan-bahan dan alat-atat yang dilaboratorium diperiksa dengan baik karena ada
yang sudah tidak layak pakai. Untuk praktikum agar lebih berhati-hati karena
akan mempengaruhi hasil yang memperoleh.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2009. Karbohidrat (http://Karbohidrat/Blok.htm). Diakses pada tanggal 22
Oktober 2011
Anonim,
2011. Karbohidrat.(http://www.pssplab.com/journal/03.pdf.karbohidrat).
Diakses pada tanggal 23 Oktober 2011.
Bahri.
Syaiful, (2009). Penuntun Praktikum Biokimia. Universitas Tadulako Fakultas
MIPA: Palu.
Pudjaatmaka,
(19920 kimia Universitas jilid 2. Erlangga: Jakarta.
Respati,
(1980). Pengantar Kimia Organik. Aksara Baru: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar